Kamis, 15 November 2012

Bubur Suro Jepara

[Tradisi] Satu hari memasuki tahun baru hijriyah 1434 telah berlalu, biasanya banyak di tandai dengan kemeriahan, selamatan dan sebagainya.

Di dalam tradisi Indonesia, khusunya di Jawa, malam tahun baru atau biasa di sebut malam 1 suro, masyarakat banyak yang melakukan tirakatan. Ada yang berdoa, menyepi dan melakukan selamatan.

Di sebagian daerah di Jepara, ada tradisi yang unik dalam menyambut tahun baru hijirayh, yakni selamatan dan membuat bubur suro.
jangan salah, Bubur Suro ala Jepara berbeda dengan bubur Suro di kota-kota lain. Bumbunya benar-benar lengkap. Semua bumbu dapur kecuali temu kunci dipertemukan dalam satu kuali.

Jadi bahan bahannya membuat bubur Suro adalah, beras, santan, bawang merah-putih, kunyit, kencur, jahe, daun jeruk, salam, laos, sereh, garam dan penyedap rasa.
Semua bumbu kecuali salam sereh laos dihaluskan kemudian disaring.

Beras dimasak menjadi bubur bersama dengan perasan bumbu dan sisa bumbu yang tidak dihaluskan sampai matang.
Sebelum diangkat, jangan lupa memasukkan santan. Rasanya gurih dan ada sedikit rasa pedas. Darimana pedasnya? Dari toping atau taburan di atas bubur.

Tidak hanya itu, setelah bubur Sura matang, bubur suro ditata di atas piring hingga agak hangat. kemudian tata toping/taburan yang berupa dadar telur, irisan kacang panjang, irisan kol, irisan cabe, taoge, ayam suwir, tempe kering, serta kacang goreng.
Rasanya nikmat dan pastinya juga gurih.

Meski masing-masing rumah membuat bubur suro sendiri, setiap tetangga dan kerabat dekat saling memberi bubur suro sebagai wujud saling toleran dan menciptakan kerukunan antar warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar