Mengapa disebut hari TARWIYAH, ARAFAH, dan YAUMUN NAHR?


Selamat hari raya idul adha sobat pancur,
Oh ya, sudah menjadi kesunahan bagi kita umat muslim, menjelang idul adha menjalankan puasa selama dua hari yang biasa kita sebut sebagai puasa tarwiyah dan arafah.

Kira-kira sobat tahu gak, kenapa di sebut dengan Tarwiyah dan Arafah?
Tentu itu ada sejarahnya sobat, dulu pada zaman nabi Ibrahim. DI riwayatkan dalam sebuah hadits:


قال ابن عباس رضي الله تعالى عنهما : لما كانت ليلة التروية ونام, رأى في المنام من يقول: يا إبراهيم أوف بنذرك, فلما أصبح أخذ يتر وى: أي يتفكر أهو من الله أم من الشيطان؟ فلذا سمى يوم التروية, فلما أمسى رأى ثانيا في المنام, فلما أصبح عرف أنه من الله, ولذا سمى ذلك اليوم يوم عرفة, واسم ذلك المكان عرفات, ثم رأى في الليلة الثالثة مثله, فهم بنحره, ولذا سمى يوم النحر,

Ibnu 'Abas ra. Menjelaskan: "pada malam tarwiyah (hari ke 8 dzulhijjah), Nabi Ibrahim tidur dan ada orang berkata dalam mimpinya: "hai Ibrahim, penuhilah nadzarmu. Maka esok harinya iapun berfikir, mengingat-ingat, dan adakah mimpi semalam itu dari Allah ataukah dari syetan? Itulah sebabnya disebut hari TARWIYAH. Dan pada malam berikutnya, ia mimpi yang kedua kalinya dengan impian sama, lalu keesokan harinya ia tahu pasti/yakin bahwa mimpi itu jelas dari Alloh swt. Maka disebutlah dengan hari ARAFAH, sedangkan tempatnya di padang Arafah. Kemudian pada malam ketiganya, ia mimpi lagi dengam mimpi serupa, lalu iapun bertekad bulat untuk memenuhi nadzarnya, menyembelih anaknya, itulah sebabnya keesokan harinya disebut dengan YAUMUN NAHR (hari menyembelih kurban).

sumber: Atullaina

Poskan Komentar


Sekarang Bisa Komentar Tanpa Harus Login.